FrontEnd Developer merupakan salah satu bidang pekerjaan pengembangan web maupun aplikasi, ia bertolak belakang dengan BackEnd Developer. Namun keduanya memiliki beberapa kemiripan di beberapa sisinya, seperti pada jurusan kuliah yang mengarah pada kedua profesi ini. Website atau aplikasi yang di kembangkan oleh FrontEnd Developer berfokus pada tampilan dari websitenya, sehingga menjadi pekerjaan yang cukup penting perannya dalam pembuatan website.
Setiap profesi yang ada tentu memiliki sisi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, begitu pula dengan profesi FrontEnd Developer ini. Sisi menyenangkan yang ada pada profesi ini berupa output yang ditampilkan dapat langsung dilihat oleh mata, sehingga jika terjadi kesalahan akan sedikit lebih mudah untuk langsung memperbaikinya. Namun sisi tidak menyenangkannya adalah web yang dikerjakan haruslah tampil dan berjalan secara optimal, tampilan yang baik tentunya tampilan yang bisa mengikuti perangkat yang digunakan oleh penggunanya untuk membuka website yang Anda buat. Sehingga perlunya kemampuan yang mampu menyesuaikan kebutuhan dari penggunanya.
Sebelum mulai terjun ke dunia developer, ada baiknya Anda memahami seperti apa bagian dari developer itu sendiri. Perlunya Anda memahami perbedaan dari BackEnd dan FrontEnd Developer agar tidak salah kaprah dan menuai penyesalan, meski keduanya hampir mirip dan masih satu kesatuan dari bidang developer. Keduanya tetap memiliki perbedaan yang signifikan, pengerjaan dan hasil yang didapat dari pekerjaan keduanya juga berbeda satu sama lain.
Mengenal Profesi FrontEnd Developer
Jika BackEnd merupakan profesi yang berhubungan dengan data dan struktur yang ada di dalam website, maka FrontEnd adalah kebalikannya. Sebab FrontEnd adalah orang yang melakukan pengembangan website atau aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman terkait dan berfokus pada hasil dari tampilan yang bisa dilihat oleh user, profesi ini lebih terpusat pada pengerjaan luaran dari program yang dibuatnya. Sehingga umumnya mereka jugalah yang menentukan bagaimana desain UI/UX nya, profesi satu ini cukup banyak peminatnya.
Mengingat juga banyak sekali perusahaan yang sudah mulai beralih kepada IT, sehingga membutuhkan developer berpengalaman untuk perusahaan mereka. Prospek kerja yang dimiliki profesi ini cukup menjanjikan, dengan rata-rata gaji yang didapat mencapai angka 6,8 juta untuk wilayah indonesia. Kota Jakarta sendiri, FrontEnd Developer nya di gaji dengan nilai 8 juta lebih. Sedang di Jawa Timur bisa mencapai 4,8 juta, penerimaan gaji ini umumnya berbeda tiap daerahnya tergantung pada pendapatan dan besarnya UMR tiap daerah yang berbeda pula.
Skill yang Harus Dimiliki
Bicara soal skill tentu mengarah pada cara mendalami FrontEnd Developer, seorang penyuka web tidak bisa menjadikan alasan suka untuk langsung terjun menjadi seorang Developer FrontEnd. Anda harus memiliki kualifikasi yang mumpuni dan skill yang memadai, sebab perlu kemampuan khusus yang tidak semua orang bisa memilikinya. Berikut beberapa skill yang harus Anda kuasai untuk menjadi seorang FrontEnd Developer.
Bahasa Pemrograman HTML dan CSS
Bahasa pemrograman menjadi kebutuhan primer bagi seorang developer, sudah menjadi hal lazim jika perusahaan yang bergerak dalam bidang IT membutuhkan programmer yang paham dan menguasai bahasa pemrograman HTML dan CSS. Hyper Text Markup Language atau HTML merupakan bahasa markup dalam membuat halaman website, bisa dibilang ia merupakan bahasa dasar yang menjadi pondasi dalam membuat halaman website.
Sedangkan Cascade Style Sheet atau CSS merupakan bahasa yang mendukung HTML, sehingga CSS nantinya berperan sebagai bahasa yang melakukan perubahan pada style, font, layout, warna dan sebagainya. Sehingga web yang mulanya menggunakan HTML dengan penampilan yang kaku, akan menarik dan tidak membosankan dengan tampilan yang sudah dibantukan dengan bahasa pemrograman CSS.Bahasa Pemrograman JavaScript
Sebuah website sederhana sejatinya bisa dibuat hanya dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS saja, namun tampilan yang dihasilkan tentu sangat kaku dan membosankan juga tidak interaktif. Hal ini bisa ditanggulangi dengan menggunakan JavaScript, jika dianalogikan HTML merupakan tubuh manusia dengan CSS sebagai kulitnya. JavaScript bisa dianalogikan sebagai otot, sendi, atau penggerak pada tubuh manusia. Pada Web akan menjadikan web bisa berinteraksi dengan baik, JavaScript sendiri termasuk sebuah tools dasar bagi FrontEnd Developer. Dengan JavaScript Anda bisa melakukan pengaturan tampilan seperti efek animasi, motion, interaksi pada button layout sehingga menghasilkan website yang bergerak atau dinamis.
Framework CSS
Para developer sudah banyak menggunakan framework dalam pekerjaannya, penggunaan framework memiliki keuntungan dari segi penulisan kode yang bisa disingkat. Ada banyak sekali framework yang dimiliki oleh bahasa pemrograman CSS, ada bootstrap, foundation, bulma, dan sebagainya. Umumnya yang paling sering digunakan adalah bootstrap, menggunakan CSS saja sudah bisa membuat sebuah website namun bila menggunakan framework akan memudahkan Anda dalam penulisan kode dan menyajikan tampilan yang lebih luas.
Preprocessor CSS
Mendefinisikan sebuah variabel, fungsi, atau operasi aritmatika tidak bisa dilakukan hanya dengan CSS, hal ini membutuhkan bantuan preprocessor CSS. Dalam preprocessor tersedia fitur yang tidak dapat ditemui dalam CSS, dengan menggunakannya perintah fungsi, operasi aritmatika bisa dijalankan.
Framework JavaScript
Selain framework yang dimiliki oleh CSS, JavaScript juga memiliki frameworknya sendiri. Ada banyak framework yang dimiliki JavaScript, umumnya framework yang dijumpai adalah framework jQuery. Biasanya ini digunakan mulai dari sekolah menengah hingga perkuliahan, namun framework JavaScript tidak hanya jQuery. Ada Angular, Vue, React yang bisa digunakan pada multi platform. Anda bisa fokus pada salah satu framework dengan menyesuaikan dari apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang Anda tempati.
Version Control System (Git)
Sebuah aplikasi pengontrol versi atau Git sering disebut dengan VCS, perusahaan-perusahaan menerapkan Git untuk penunjang pembuatan aplikasi milik mereka. Pengontrol versi sangat dibutuhkan untuk manajemen website agar bisa dilakukan monitoring dengan mudah, Anda tidak lagi membutuhkan perubahan susunan kode yang berkepanjangan.
Tampilan Responsive dan Mobile Design
Penanganan tampilan web menggunakan perangkat mobile sangat dibutuhkan, ini disebabkan oleh teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membuka website hanya dengan menggunakan smartphone mereka. Sehingga developer harus bisa membuat tampilan yang responsive dan ramah mobile, perlu untuk memastikan bagaimana tampilan yang akan muncul agar pengguna tidak menemukan kegagalan tampilan.
Proses Testing/Debugging
Pekerjaan ini sebenarnya bisa dilakukan oleh Quality Assurance atau QA, namun Anda sebagai developer tentu perlu melakukan pengecekan hasil dari tampilan yang dibuat untuk memastikan tidak adanya error dalam prosesnya. Sehingga jika ada error yang terjadi, Anda sebagai developer bisa langsung merubah agar program yang dibuat berjalan sesuai rencana.
Penggunaan Browser Developer Tools
Anda sebagai developer harus jeli dalam pengecekan semua sisi dari pekerjaan Anda, baik itu tampilan, fungsionalitas, user experience agar hasil yang didapat bisa sesuai dengan kebutuhan.
Optimasi Tools atau Website
Salah satu bentuk optimasi website pada mesin pencari adalah Search Engine Optimization atau SEO, selain harus memiliki pemahaman yang baik terkait pemrograman Anda juga harus bisa memperbaiki tampilan dan performa aplikasi atau web yang dibuat. Anda bisa memanfaatkan penggunaan Gulp dan Grunt yang bisa membantu untuk memaksimalkan kinerja website, cara ini cukup ampuh dan bermanfaat dari segi user maupun search engine nya.
Pemahaman dalam Command Line
Kebanyakan tools yang digunakan berbentuk tampilan graphical user interface, namun GUI sendiri masih memiliki keterbatasan dalam fungsionalitasnya. Sehingga bisa diatasi dengan penggunaan command line agar produk yang dibuat tidak terhambat.
No comments:
Post a Comment